Di sebuah kota kecil, hiduplah seorang anak bernama Ari. Meskipun usianya masih muda dan duduk di bangku kelas 3 SD, Ari sudah terbiasa membantu orang tuanya dengan bekerja sebagai penjual surat kabar di pinggir jalan. Setiap pagi, sebelum berangkat sekolah, ia akan berdiri di sudut jalan dengan tumpukan koran di tangannya, berusaha menjual sebanyak mungkin sebelum bel masuk sekolah berbunyi.
Ari adalah anak yang pintar dan rajin. Di sekolah, ia selalu menduduki peringkat pertama di kelasnya. Namun, teman-temannya sering mengejeknya karena pekerjaannya sebagai penjual koran. Mereka tidak memahami alasan Ari harus bekerja, dan seringkali mereka menganggap rendah apa yang ia lakukan.
Suatu hari, ketika sedang berada di kelas, Ibu Guru mendekati meja Ari dengan senyuman hangat.
“Ari, bisakah Ibu bicara sebentar?” tanya Ibu Guru.
Ari yang sedang sibuk menulis di bukunya menoleh dan mengangguk. “Tentu, Bu. Ada apa?”
“Ibu mendengar bahwa minggu depan akan diadakan lomba pidato tingkat kecamatan,” kata Ibu Guru dengan lembut. “Ibu ingin mengajakmu untuk mewakili sekolah kita dalam lomba itu.”
Ari terkejut mendengar tawaran itu. “Saya, Bu? Tapi… saya tidak pernah ikut lomba pidato sebelumnya. Bagaimana kalau saya kalah?”
Ibu Guru tersenyum dan duduk di samping Ari. “Ari, Ibu tahu kamu anak yang pintar dan berbakat. Tidak perlu takut kalah. Yang penting adalah mencoba dan memberikan yang terbaik. Ibu yakin kamu bisa melakukannya.”
Ari menunduk, memikirkan apa yang dikatakan Ibu Guru. “Tapi teman-teman saya sering mengejek saya, Bu. Mereka bilang saya cuma tukang jual koran. Bagaimana kalau mereka juga mengejek saya kalau saya kalah?”
Ibu Guru menatap Ari dengan penuh pengertian. “Ari, kamu harus ingat bahwa apa yang orang lain katakan tidak selalu benar. Kamu tahu betapa hebatnya dirimu, bukan? Menjual koran adalah pekerjaan yang mulia, kamu membantu keluargamu. Dan di sekolah, kamu selalu memberikan yang terbaik. Ibu percaya bahwa kamu bisa menjadi contoh yang baik bagi teman-temanmu.”
Ari terdiam sejenak. Ia memikirkan kata-kata Ibu Guru dan merasa sedikit lebih percaya diri. “Ibu yakin saya bisa melakukannya?”
Ibu Guru mengangguk. “Sangat yakin. Ibu akan membantumu berlatih, dan kita akan menghadapi ini bersama. Lagipula, tidak ada yang perlu ditakuti. Yang penting adalah berani mencoba.”
Akhirnya, dengan perasaan yang campur aduk, Ari mengangguk pelan. “Baiklah, Bu. Saya akan ikut lomba pidato itu.”
Ibu Guru tersenyum bangga. “Bagus, Ari. Ibu yakin kamu akan melakukannya dengan sangat baik. Mari kita mulai latihan besok setelah sekolah.”
Hari-hari berlalu, dan Ari berlatih dengan giat bersama Ibu Guru. Meskipun awalnya ia merasa gugup, perlahan-lahan ia mulai merasa lebih percaya diri dengan kemampuannya. Hingga tiba hari lomba, Ari berdiri di atas panggung dengan keberanian yang baru ia temukan dalam dirinya.
Dengan suara yang mantap dan penuh keyakinan, Ari menyampaikan pidatonya. Ia berbicara tentang pentingnya kerja keras, tentang bagaimana setiap orang, tidak peduli pekerjaan apa yang mereka lakukan, memiliki nilai yang berharga. Pidatonya menggugah hati juri dan penonton, hingga akhirnya Ari diumumkan sebagai juara pertama lomba tersebut.
Ketika kembali ke sekolah, teman-teman yang dulu mengejeknya kini memandangnya dengan rasa kagum. Ari telah membuktikan bahwa kerja keras dan keberanian untuk mencoba sesuatu yang baru dapat membawa kesuksesan yang tak terduga. Dan yang paling penting, ia belajar bahwa tidak ada yang lebih penting daripada percaya pada diri sendiri.
( Cerita sanggarcerita.com )
SANGGAR CERITA adalah sebuah portal pusat informasi pendidikan dan imajinasi anak-anak. Kami menyajikan berbagai informasi seputar dunia pendidikan anak-anak dan menyajikan cerita-cerita dan dongeng yang dapat memberikan manfaat untuk perkembangan anak-anak.
Penulis adalah seorang pemerhati pendidikan anak-anak. Tulisan, cerita dan isi dalam website ini ada yang bersumber dari tulisan asli dan ada juga yang dirangkum, diambil, di copy dari berbagai sumber di internet. Jika ada tulisan atau isi konten yang tidak sesuai dan melanggar hak cipta, silahkan hubungi penulis agar segera dihapus. Terima Kasih.
Copyright © 2024 Sanggar Cerita. Dunia Pendidikan dan Imajinasi Anak
You must be logged in to post a comment Login