Tinggal di hutan yang hijau dan rindang, hiduplah sekelompok burung kakak tua yang unik dan lucu. Mereka selalu bersama, bermain dan menyanyi bersama di pepohonan tinggi. Salah satu burung kakak tua yang paling lucu di antara mereka adalah Kiki, burung dengan bulu warna kuning cerah dan mata yang selalu bersinar keceriaan.
Suatu hari, Kiki memutuskan untuk mengadakan pesta kecil di atas cabang pohon favoritnya. Dia bersiul riang, mengundang teman-temannya untuk ikut serta. Semua burung kakak tua dengan cepat berkumpul, membawa bekal dan semangat penuh.
Pesta dimulai dengan tarian alami yang indah di antena ranting-ranting pohon. Kiki memimpin gerakan tarian dengan langkah-langkah yang menggemaskan, membuat semua burung kakak tua tertawa ceria. Mereka melompat dan berputar, menciptakan pertunjukan yang luar biasa.
Ketika tarian selesai, Kiki mengajak teman-temannya untuk duduk bersama di cabang pohon. Dia mulai bercerita tentang petualangan-petualangan lucu yang dialaminya selama bertahun-tahun. Ceritanya penuh dengan kegembiraan dan kelucuan, membuat semua burung kakak tua tertawa hingga perut mereka sakit.
Namun, puncak dari pesta kecil itu adalah ketika Kiki menunjukkan bakat khususnya dalam menirukan suara binatang lain. Dengan suara yang sangat mirip, dia membuat teman-temannya tercengang dan terhibur. Kiki bisa menirukan suara kucing, anjing, dan bahkan suara hewan hutan yang lebih eksotis.
Pesta kecil di atas pepohonan itu berlanjut sampai matahari mulai tenggelam di balik puncak pohon. Burung kakak tua bersama-sama menyanyikan lagu perpisahan yang indah, mengucapkan terima kasih kepada Kiki karena telah menghibur mereka dengan keceriaannya.
Sejak saat itu, Kiki menjadi legenda di antara burung kakak tua, dan mereka selalu mengingat pesta kecil yang penuh tawa dan keceriaan di pepohonan hutan hijau mereka.
( Indra / Sanggarcerita )
You must be logged in to post a comment Login