Cara Mengajari Anak Berpuasa

Puasa Ramadan menjadi momen penuh berkah yang paling ditunggu. Bagi anak-anak, diperlukan sarana belajar agar terbiasa berpuasa ketika sudah memasuki usia remaja.

Cara mengajari anak berpuasa sejak dini penting dilakukan agar si kecil dapat beradaptasi dengan puasa Ramadan.

Umumnya, anak-anak mengenal puasa pada usia 3-5 tahun. Pada usia tersebut, anak sudah dapat diajak mengikuti sahur, berbuka puasa, atau kegiatan lainnya di bulan Ramadan.

Bagaimana cara mendidik anak berpuasa Ramadhan? Berikut tips-tips mengajari anak ikut puasa sejak kecil.

1. Jelaskan Hal-Hal Mengenai Berpuasa

Sebelum mulai berpuasa, jelaskan terlebih dahulu kepada anak apa pentingnya puasa di bulan Ramadan, serta bagaimana cara melakukannya.

Jelaskan dengan analogi dan kalimat sederhana sesuai usia anak, agar ia lebih paham makna dan cara berpuasa.

2. Berikan Contoh

Saat anak berusia 3-5 tahun, kamu dapat memberikan contoh pada si kecil bagaimana cara berpuasa dengan menjalankannya.

Mengajak anak ikut sahur dan berbuka dapat membuatnya mengenal puasa dari contoh yang diberikan orangtuanya.

Anak akan sangat mudah dan tertarik melakukan sesuatu dengan mencontoh perilaku orangtuanya.

3. Lakukan Bertahap

Mengajarkan anak berpuasa sebaiknya dilakukan bertahap. Mulailah dengan mengajarkan si kecil berpuasa selama 3-4 jam. Apabila ia sudah dapat beradaptasi, maka kamu dapat memperpanjang durasi berpuasanya.

Kamu juga bisa memberikan anak makan dan minum pada siang hari, kemudian melanjutkan kembali puasa hingga sore hari.

4. Buat Puasa Terasa Menyenangkan

Untuk menambah semangat anak berpuasa, kamu bisa membuat ibadah ini semenarik mungkin. Misalnya, cetaklah sebuah tabel pencapaian puasa Ramadan dengan ukuran yang agak besar, lalu hiaslah agar tampak menarik.

Selain itu, Mama dan Papa juga bisa mengajak si kecil ikut membuat camilan atau minuman berbuka puasa.

5. Biasakan Tidur Lebih Awal

Bangun dini hari untuk makan sahur tidaklah mudah bagi anak. Agar ia bisa sahur tepat waktu, biasakan untuk tidur lebih awal sehingga ia lebih mudah bangun.

Hal tersebut juga bertujuan agar si kecil tidak kekurangan waktu istirahat, apalagi jika paginya ia tetap beraktivitas atau belajar.

6. Beri Apresiasi Jika Anak Berhasil Berpuasa

Mendapat apresiasi merupakan hal yang sangat disenangi anak dan bisa meningkatkan motivasinya. Apabila ia berhasil menjalankan puasa bertahap sesuai target dan kesepakatan, maka berikan pujian atau hadiah kecil untuk membangkitkan semangatnya.

Salah satu reward yang bisa diberikan adalah menyiapkan menu berbuka puasa favoritnya.

Jika anak belum berhasil, sebaiknya jangan dimarahi. Orangtua tetap harus memberikan semangat agar ia mampu berpuasa lebih baik esok hari.

7. Libatkan Anak dalam Berbagai Aktivitas Ramadan

Coba libatkan anak dalam berbagai aktivitas khas bulan Ramadan, misalnya menyiapkan makanan berbuka, salat berjamaah, hingga membuat kue Lebaran.

Selain menambah semangat, cara mengajari anak berpuasa yang satu ini juga sekaligus dapat menambah ilmu pengetahuan anak, lho!

8. Awasi Kesehatan Si Kecil

Apabila anak memiliki masalah kesehatan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum ia mulai belajar berpuasa.

Selama berpuasa, ada dua hal yang perlu diwaspadai orangtua yakni hipoglikemia dan dehidrasi.

Jika anak terlihat lemas, pucat, kurang konsentrasi, keringat dingin, hingga tubuh gemetar, itu merupakan tanda hipoglikemia.

Bila anak terlihat lemas, mata cekung, bibir kering, kulit keriput, dan urine buang air kecilnya sedikit, itu adalah tanda dehidrasi.

Sebaiknya puasa si kecil segera diakhiri atau dibatalkan jika mengalami kedua kondisi tersebut.

9. Perhatikan Gizi Menu Sahur dan Berbuka Puasa

Saat berpuasa, nutrisi anak tetap harus dipenuhi untuk menunjang tumbuh dan kembangnya. Oleh karena itu, orangtua harus memastikan menu sahur dan berbuka anak mengandung gizi seimbang.

Makanan saat berpuasa harus mengandung makronutrien (protein, karbohidrat, lemak) dan mikronutrien (vitamin dan mineral) agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi dengan baik.

Perhatikan pula pemenuhan cairan tubuh anak di malam hari untuk mencegah kondisi dehidrasi.

10. Jangan Memaksa

Mendidik anak berpuasa Ramadan tentu membutuhkan kesabaran dan kedisiplinan. Tentunya, Mama dan Papa tidak bisa memaksakan kehendak.

Jika memang si kecil belum mau atau merasa kurang nyaman untuk belajar berpuasa, janganlah memaksanya apalagi memarahinya.

Sebagai orangtua, Mama-Papa perlu bersabar dalam melatih anak berpuasa. Memaksa dan memarahi justru menimbulkan perasaan negatif terhadap puasa pada dirinya.

Nah, itu dia beberapa cara mengajari anak berpuasa yang jitu. Semoga Mama-Papa bersama anak bisa menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan lancar!

Bila ingin tanya lebih lanjut seputar puasa untuk anak, konsultasi dengan dokter anak di KlikDokter. Yuk, #JagaSehatmu dan keluargamu selama bulan ramadan!

( Sumber : Klikdokter )

Penulis adalah seorang pemerhati pendidikan anak-anak. Semua tulisan dan isi dalam website ini adalah dirangkum, diambil, di copy dari berbagai sumber di internet. Tulisan dan konten yang terdapat dalam website ini BUKAN hak cipta dari penulis. Jika ada tulisan atau isi konten yang tidak sesuai dan melanggar hak cipta, silahkan hubungi penulis agar segera dihapus. Terima Kasih.

You must be logged in to post a comment Login